PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS UNTUK POPULASI KUNCI WPS DAN PASANGAN SEKSUALNYA DI JAKARTA BARAT, JAKARTA PUSAT DAN JAKARTA SELATAN – TAHUN 2017
Program Penanggulangan HIV
dan AIDS melalui transmisi seksual untuk wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat
dan Jakarta Selatan telah dilakukan dengan dukungan dari LINKAGES – USAID pada
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Kegiatan yang dilakukan adalah menjangkau
para pekerja seks dan pasangannya untuk memahami resikonya dan mendorong mereka
untuk segera melakukan test HIV serta mendapatkan pengobatan ARV jika positif
HIV. Para pekerja seks akan diajak juga untuk berpartisipasi menjadi peer
educator dalam mengajak kawan kawannya sesama pekerja seks dan atau mengajak pasangannya
untuk melakukan test HIV dan melakukan pengobatan ARV jika positif HIV. Oleh
karena itu, tim YKB yang bekerja di lapangan disebut sebagai community
organizer karena mereka akan memfasilitasti para pekerja seks untu mengetahui
status HIVnya dan tetap berdaya walau mereka ada yang positif HIV. Para CO akan
mendorong para pekerja seks untuk turut mempromosikan pentingnya segera
mengetahui test HIV secara dini dan mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan
kondisi tubuhnya sehingga tetap produktif walau positif HIV. Hal ini sesuai
dengan komitmen pemerintah DKI dalam penanggulangan HIV secara komprehensif yaitu
Jakarta Fast Track dimana 90% orang dengan HIV mengetahui statusnya, 90% ODHA
melakukan pengobatan ARV dan 90% ODHA yang melakukan terapi ARV akan
mendapatkan kadar VL dalam darah tidak terdekteksi satu tahun kemudian.
Yayasan Kusuma Buana melalui
tim outreachnya sudah menjangkau lebih dari 200 tempat hiburan mulai dari panti
pijat, diskotik, Bar, Spa, Karaoke, dan UPT bahkan group tempat hiburan dimana
satu tempat hiburan ada beberapa macam yang ditawarkan seperti Karaoke
bergabung dengan spa. Selain itu, Tim Outreach juga menjangkau WPS yang bekerja
di jalanan, warung remang-remang, lokalisasi, pangkalan truk dan belakang
stasiun kereta api. Para penjangkau harus punya strategi jitu dalam menjangkau
WPS langsung karena mobilitasnya yang tinggi. Seringkali para tim outreach
menjangkau mereka di waktu larut malam dimana orang pada umumnya sudah
beristirahat. Dalam 2 tahun terakhir sudah ada sekitar 10.000 WPS yang tidak
langsung dan WPS langsung terjangkau oleh tim outreach. Kemudian ada 4000 WPS
yang melakukan test HIV dan 60 diantaranya positif HIV. Para ODHA yang baru
tahu status tersebut 50 orang diantaranya yang baru melakukan proses pengobatan
ARV. Sisanya masih belum bersedia dan atau menghilang karena tajut ketawan
status HIVnya oleh orang lain. Hal ini yang menjadi tantangan kawan kawan CBS
untuk bisa menyakinkan mereka orang yang positif HIV dan segera pengobatan
hidup akan tetap produktif. Selalin itu, tantangan berikutnya adalah adanya
dokter tempat hiburan yang menjadikan test HIV sebagai screening untuk masuk
bekerja di tempat hiburan. Situasi ini yang masih diadvokasi oleh tim manajemen
YKB supaya para dokter terbuka dan mau bekerja sama dengan YKB agar para WPS
yang positif HIV bisa dirujuk mendapat pengobatan dan bekerja dan terus
didorong untuk melakukan negosiasi kondom kepada seluruh tamu termasuk
pelanggan.
Layanan kesehatan untuk
penanggulangan HIV di DKI Jakarta sudah sangat mendukung. Semua puskesmas
Kecamatan mampu melakukan test HIV dan memberikan pengobatan HIV bagi mereka
yang posiitif HIV. selain itu ada layanan kesehatan swasta seperti klinik Angsa
Merah, klinik Globalindo termasuk Klinik keluarga YKB tangjung priok yang
melakukan test HIV dan merujuk pengobatan jika ditemukan positif HIV.
Komentar
Posting Komentar