PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI TEMPAT KERJA


10/12/2018 Subang, Jawa Barat. Berawal dari program yang diluncurkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan yang dikenal dengan GP2SP (Gerakan Pekerja Perempuan Sehat dan Produktif), dengan melihat kondisi bahwa komponen perhatian terhadap layanan KB terutama di tempat kerja yang terbatas, maka berkembang pemikiran dibutuhkannya penguatan program layanan KB di perusahaan. Tantangan yang dihadapi adalah kurangnya dukungan dari pihak manajemen perusahaan sebagai tempat keseharian bekerja para pekerja perempuan tersebut. Padahal, dukungan pimpinan perusahaan merupakan salah satu kunci keberhasilan KB untuk bisa menjadi populer dikalangan pekerja.

Tujuan umum dari program ini adalah Mengembangkan model klinik mandiri untuk pelayanan keluarga berencana. sedangkan tujuan khusus dari program ini adalah meningkatkan peran perusahaan dalam Keluarga Berencana, Memfasilitasi pelatihan bagi tenaga kesehatan klinik perusahaan, Memfasilitasi pengadaan logistik program dan memfasilitasi layanan KB dan rujukan Pusyankes.

5 Perusahaan yang tergabung dalam program ini antara lain: PT Taekwang Industrial Indonesia dengan total pekerja perempuan 14.500, PT Subang Autocomp Indonesia dengan total pekerja perempuan 4.800, PT Iemoto dengan total pekerja perempuan 600, PT Kwanglim YH Indah dengan total pekerja perempuan 1.800, PT Youme dengan total pekerja perempuan 600 . semua perusahaan tersebut bertempat di Subang Jawa Barat. 

Sebelum Program di mulai, pada tanggal 2-5 mei 2018 Yayasan Kusuma Buana melakukan Rapid Assessment Survei atau yang biasa disebut dengan Baseline Survey dengan metode wawancara kuesioner kepada 179 responden pekerja perempuan yang bekerja 5 perusahaan di jawa barat. tujuan dari survey ini adalah untuk melihat data awal sebelum program berjalan/ dilaksanakan.
Hasil dari survey tersebut antara lain: dari 179 responden 42,5% menggunakan KB dan 57,5% tidak menggunakan KB. adapun pekerja yang tidak menggunakan KB dengan alasan 51% belum menikan, 8% Janda, 8% sedang hamil, 13% ingin hamil lagi, 6% takut akibat efek yang ditimbulkan karena KB, dan 14% still nuli parous.

Executive Brief dilaksanakan di semua perusahaan mitra kerja dengan melakukan pertemuan dengan jajaran manajer HRGA dan manajer produksi. Perusahaan menganggap bahwa kegiatan program KB di tempat kerja terhubung langsung dengan pekerja perusahaan, sehingga kedua level manajer tersebut yang dianggap paling berkepentingan dengan program KB di tempat kerja.

Kick Off Workshop:
Menandai dimulainya program KB di tempat kerja. Kegiatan ini diikuti oleh 33 peserta dari Dinas/Instansi terkait program dan 7 perusahaan yang menjadi mitra pelaksana program. Hasil dari kick off workshop adalah: “Penandatanganan dukungan terhadap pelaksanaan program KB di Perusahaan. Dan adanya support fasilitasi pengembangan layanan KB di klinik perusahaan dengan cara mendekatkan dukungan layanan KB ke- PPK 1 (Pusyankes) sebagai bagian dari layanan Jaminan Kesehatan BPJS dengan fasilitas yang dimiliki  oleh Dinas/Instansi terkait. “.

Dalam pengembangan program KB sangat diperlukan tenaga-tenaga terlatih di perusahaan yang memahami seluk beluk Keluarga Berencana. Hal ini dimaksudkan agar informasi yang disampaikan kepada para pekerja perempuan di perusahaan dapat diberikan secara tepat, akurat dan terpercaya. Oleh karena itu dalam program KB di Tempat Kerja, dilaksanakan 2 kali pemantapan informasi tentang KB.
Refrehing KB Berlangsung 3-4 Agustus 2018, diikuti oleh 19 orang peserta tenaga kesehatan yang berasal dari klinik perusahaan, Puskesmas, dan tenaga UPT KB wilayah. Narasumber berasal dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Subang, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang. Dalam refreshing KB, dihasilkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan dilaksanakan di perusahaan dalam bentuk kegiatan pelayanan KB.
Pelatihan Kader berlangsung selama 2 (dua) hari, 10-11 Agustus 2018. Diikuti oleh  24 orang kader dari perusahaan, 5 orang dari Puskesmas, 5 orang dari UPTD-KB. Narasumber pelatihan KB untuk kader perusahaan berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, DP2KBP3A Kabupaten Subang, dan Yayasan Kusuma Buana Jakarta.

Kegiatan Selanjutnya adalah 
1. Implementasi program KB secara luas di perusahaan mitra dengan adanya layanan KB bagi pekerja perempuan dengan support dari Pusyankes dan Dinas/Instansi terkait layanan KB.
2. Persiapan Endline Survei untuk mengkaji bagaimana progress program KB di perusahaan.
3. Workshop Evaluasi Program bersama Dinas/Instansi terkait dan perusahaan.

Komentar